Monday, January 11, 2010

Petualangan Mencari Tiga Kantung Darah


Rutin selama tiga hari berturut-turut gw berada di rumah sakit
(meskipun ngga nginep) dari jam setengah 9 pagi sampe jam setengah 9 malam sampai rumah. 

Ya, 12 jam gw, kakak, ade gw, dan nyokap berada di luar rumah. Tiga hari berturut-turut. Gw masih harus menulis, yaak, karna gw kangen cerita. 

Seperti di post-an sebelumnya, gw pernah bilang, kalau bokap gw kanker ginjal dan harus di operasi. Tapi, jam 8 malam bertepatan di Rumah-Sakit-Tempat-Bokap-Dirawat, persediaan darah AB yang (katanya) langka abis. Gw AB. Setidaknya semua orang udah tau kalo gw pasti harus nyumbang darah gw.

Oke cerita dimulai. Hari itu nyokap ga ikut ke rumah sakit karna mau nyari donor AB yang lain. Gw pun memutuskan, gw jadi pendonor yang pertama (karna beberapa sodara gw yang golongan darahnya AB, ada yang kena diabetes, ada yang di Amrik. dan apakah mungkin gw kakak dan ade gw bisa pulang pergi Amrik-Jakarta dalam beberapa jam?)

Kita mulai bertualang (Gw, kakak gw, dan tante gw)

#1 Tujuan pertama: PMI Keramat Raya


PMI Keramat (Benar-benar dalam artian sebenarnya buat gw)

Rasanya agak merinding saat pertama satu petugas menyuruh gw tiduran di kursi yang disediakan (warna kursinya biru). Dengan tenang dan mengingat betapa berharganya bokap gw, satu liter darah gw diambil juga ga apa-apa. (Toh sampai sekarang gw juga belum bisa buat mereka bahagia dan bangga sama gw, mungkin ini salah satu jalan :D)

Gw mulai melihat darah segar mengalir dari tangan gw. Hebatnya gw ngga ngerasa kesakitan. Ngga sedikitpun. Hampir 20--25 menit darah gw selesai di ambil. Gw melakukan kebodohan. Gw melihat kantong darahnya. Dan kepala gw terhuyung-huyung (bagus gw ngga pingsan) 

Setelah minum teh dan makan roti dari PMI. Gw mulai melanjutkan perjalanan ke


#2 Tujuan Kedua: RSPAD
Gw juga ngga tau kenapa bisa bisa melanjutkan perjalanan ke sini. Tapi kata tante gw, kita harus ke berbagai macam rumah sakit yang kira-kira punya cadangan darah AB (kalau bahasa kasarnya, dibayar juga gapapa deh)

Berhubung gw, kakak, dan tante gw ngga hafal daerah RSPAD, kita sempet nyasar. Setiap nyasar masuk ruangan kita selalu berharap ketemu orang untuk ditanyai. Tapi kita ngga ketemu siapa-siapa (jujur. gw panik banget. gw ngeri ilang atau dikerjain sama tante K--tau tante K ga?--) 

Kepanikan gw mulai meradang, kulit gw dingin, dan bulu kuduk merinding. Kita keluar dari sebuah pintu terdekat ke parkiran. Alhamdullilah doa gw masih dikabulin, kita ketemu satpam. Dan bertanya "Pak, bank darah dimana yah?"

Sang satpam ibarat seorang peta yang menuntun jalan kami agar sampai ke bank darah.

Dengan semangat juang 1945, kita ke bank darah (untung ngga ngantri). Sepanjang perjalanan ke bank darah gw selalu bertanya-tanya "sebanyak inikah orang-orang di rumah sakit dan apa satu pun ngga ada yang golongan darahnya AB?" Pertanyaan itu benar-benar mengganggu dan seandainya ada kotak kritik&saran buat para penemu, gw akan menulis

------------------------------------------------------------------------------------

"Para penemu yang baik dan pintar. 
Apabila berkenaan dengan bidang biologi, bersediakah para penemu sekalian menemukan sebuah alat pemindai darah tanpa harus mengecek darah terlebih dahulu dan dapat digunakan ke semua orang, tanpa terkecuali. Mungkin yang bentuknya praktis. Kotak kecil atau mungkin berbentuk handphone?"

-----------------------------------------------------------------------------------

Bank darah RSPAD pun ngga punya cadangan darah AB. Kata si petugas golongan darah AB, jarang yang mau nyumbang (dan gw tersindir lalu terpanggil untuk rutin mendonor)
Si petugas bilang, di daerah cikarang, biasanya suka ada beberapa kantung darah AB.


#3 Tujuan Ketiga: Cikarang
Kita ngga dapet apa-apa. dan memutuskan kembali ke rumah sakit. 


#4 Tujuan Keempat: Rumah Sakit tempat bokap gw di rawat
Begitu keluar dari mobil dan naik lift ke tempat billing bokap gw. HP tante gw berbunyi dan kita disuruh ke PMI karna ada sodara dari suami tante gw, bawa dua orang golongan darah AB.
kita ke PMI Keramat Raya dengan hati berbunga-bunga. 

Kakak gw ngebut, tante gw sibuk nelpon sana-sini ngasih tau berita baik ini, dan gw masih nahan mual gara-gara asam lambung gw naik (kalo gw bilang, gw sama aja ngebuat mereka khawatir juga. Gw putuskan untuk diam)


#5 Tujuan Kelima: PMI Keramat Raya (lagi)
Setelah mengurus semua sodara om gw yang bersedia donor. Kita bergegas buat makan (kira-kira jam 7 malam--kurang). Dan gw ngga makan sedikitpun. Asam lambung gw tinggi dan ulu hati gw sakit. Gw cuma minum teh dan mau tiduran di mobil. Kakak dan tante gw sepakat untuk ngijinin gw pulang, karna gw drop banget kemaren.

Gw dianter kerumah sakit dan pulang kerumah sama kakak dan ade gw.

Hampir jam 9 lewat gw sampai rumah. Gw stres. Capek. Tapi gw bahagia. Operasi bokap gw harus berhasil. Kita nyari darah hampir 9 jam dan alhamdullilah ketemu. 
Hari ini hari H, bokap gw akan dapet dua operasi namanya "Radikal Nephroktomi" dan "Thromsektomi" (entahlah itu operasi apa, yang gw tau, salah satu operasinya adalah pengangkatan ginjal bokap gw udah ada kankernya)

Doakan operasinya berhasil yah.

P.S:
Gw mau rutin nyumbang darah loh. Hehehe. 

Salam PMI

XOXO

1 comment: