Sunday, November 29, 2009

Bulan oh Bulan, Matahari oh Matahari

Melihat gambar bulan ini apa yang terpikir oleh kalian? Gw posting ini bukan karena terinsipirasi sama new moon loh. Inspirasi ini datang saat gw yman sama temen gw (thankies aam, :D)
Kemarin saat gw pulang dari rumah temen gw, gw menyadari kejanggalan yang ada dan gw melongok ke atas. Ada bulan disana. Bulan tigaperempat yang terang dengan sempurna. Bulannya ngga tampak sebesar ini. Gw terus berjalan dan berjalan. Ada yang misterius di bulan. Cahayanya, seperti ada kekuatan mistik yang terjadi dibulan. Hal ini selalu gw rasakan saat melihat bulan apalagi kalo lagi full-moon. Ada sesuatu yang misterius dengan bulan. Bulan selalu menampakan dirinya setiap malam, bayangkan apa yang terjadi tanpa bulan. Kehadiran bulan seolah ngga berguna dengan adanya listrik. Namun apa yang terjadi jika mati lampu? (kan mati lampu happening banget sekarang), gelap kan.  Kehadiran bulan jadi berarti banget kan? Walaupun cahaya yang dikeluarkan belum tentu mampu menerangi semuanya, tapi bulan mengerti. Bulan mengerti apa yang ia lakukan. Moon does know. It knows everything.

Let's compare with the sun..

Gw ngga berhasil nyari gambar matahari dari jauh dan gw hanya bisa menemukan bongkahan bulat seperti api ini. Ini adalah versi matahari tampak dekat. Matahari seperti bongkahan bola api yang siap meledak (iya kan? apa ini cuma imajinasi liar gw aja?) Matahari punya kekuataan lebih, karena mampu menyinari lebih terang dan membuat semuanya terlihat. Semua orang menunggu datangnya pagi, yang artinya hari baru dimula. Semua orang tau, matahari sumber kehidupan. Tanpa matahari kehidupan akan gelap, selalu gelap, bahkan mungkin kehidupan akan punah tanpa adanya matahari. Tapi taukah kalian, matahari memiliki sebuah sisi yang lain. Jujur dengan sadar fenomena ini, gw jadi berprasangka dengan matahari

Apakah matahari terlalu sombong karena ngga menampakan diri? Kayak ada stereotype-nya, matahari lebih sombong dari bulan.
 
Tidakkah matahari lebih sombong dari bulan? Tidakkah matahari memiliki keangkuhan yang lebih daripada bulan? Sesekali layangkan pandangan ke arah matahari, matahari seolah menjauh dan semakin menunjukan sinar terangnya (terkadang bisa bikin mata sakit), bandingkan dengan bulan. 

Semakin ditatap bulan semakin menunjukan diri dan seolah berkata "i'm here with you" hal itu seolah yang terjadi, kalau gw pulang malam dan gw sendirian. Bulan selalu ada. Matahari kehangatannya dapat dirasakan, namun seperti sesuatu yang hampa. Ia ada tapi seolah tak nyata. Satu kehampaan nyata lebih ditunjukan matahari saat ia mulai tertutup awan dan hujan, seolah-olah gw bertanya "apakah matahari menangis?". Pernyataan yang bodoh memang bahkan anak SD pun tau mengapa bisa terjadi hujan. 

Kadang datang pertanyaan apa matahari kesepian? Apakah matahari ingin ada yang memandangnya? Matahari ibarat seorang ekstrovert yang kesepian, (aku ulangi lagi) Ia ada tapi seolah tak nyata, ia ada dan tak terlihat. Ekstrovert dan kesepian sepertinya hal yang bertentangan jauh. Entahlah, biasanya ekstrovert menyembunyikan sesuatu. Ada hal misterius yang disembunyikan matahari. 

Matahari dan Bulan ibarat dua hal yang dipisahkan dan ngga akan pernah bertemu. Matahari dan Bulan berada dalam satu siklus hari yang hari dipisahkan dengan waktu. Waktu menjadi jeruji antara kalian.


Matahari dan Bulan apakah kalian menyimpan sejuta tanya untukku??

1 comment: