Tuesday, November 17, 2009

Ketika Hidup Berbicara

Banyak orang yang terkadang mencari alasan yang pasti "sebenarnya untuk apa gw hidup?" Berkali-kali juga gue jatuh dari arti dan konteks dari hidup, sampai temen gw yang memberi tau gue bahwa "Beginilah hidup, selalu ada masalah dan selalu rintangannya, bahkan kadang untuk bernafas pun ada rintangannya" Mungkin kata-katanya klise, tetapi kata-kata yang kadang klise, justru membuat kita berpikir. Berpikir apa tujuan kita hidup. 
Gue sempet bertanya-tanya dan menjadi ignorant sama hidup gue ketika gue duduk dibangku SMP kelas 2. Gue selalu bertanya, "buat apa sih hidup?" "hidup nyusahin, kayak drama misteri dimana kita gak akan tau sebuah klimaksnya" "gue gak pernah minta ada di dunia ini" pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang sering gue lontarkan kalau gue merasakan ketidakadilan di hidup gue. Ya, ketidakadilan. Mereka bilang iri sama gue, katanya keluarga gue baik, gue (pinter, humoris, tempat curhat sejati, blablabla, dan sifat-sifat lain yang ga bisa gue sebutin satu persatu) , gue punya kakak cowok, adik gue cewek, semua orang care. Hey people, that was ONLY in your mind. Gue jarang melihat yang seperti itu di REAL LIFE. 

Sampai sebuah titik balik gue dimulai...

Gue mulai menulis, menulis sebuah puisi, dan menemukan best friend gue. Dua orang cewek ini adalah sahabat gue yang selalu sakit-sakitan sama gue dan selalu ada sedih-senang bersama. Yang pertama dia sahabat gue dari SD, SMP, SMA, dan di Universitas, sampai sekarang kuliah bareng sama gue, di Fakultas yang sama, tetapi berbeda jurusan sama gue. Satu lagi temen gue yang pinter banget, bau otak, yang suka banget pelajaran kimia dan rela bikin makalah kimia bagus dan sangat-sangat rapi (P.S: makalah dia selalu punya ciri khas di covernya). Ups and downnya hidup gue gue lalui bersama mereka dan satu sahabat cowok gue (maksud gw, dia cowok). Semua orang membuat hari-hari gue lebih berarti dan selalu membuat gue berpikir positif. Perlahan gue mulai sadar apa tujuan gue hidup. Tujuan gue hidup sebenarnya hal yang masih sangat-sangat abstrak, tetapi keabstrakan itulah yang membuat hidup jadi penuh misteri. Seperti kita ngebuka kotak pandora, --kalau ga dibuka penasaran, dibuka pun kadang hasilnya mengecewakan-- tapi ga ada salahnya kan kalau kita berandai-andai dan berusaha mengubah "isi" dikotak itu dengan sesuatu yang kita mau? 
Faktor lain yang membuat gue berubah adalah datangnya penyakit gue. Penyakit yang aneh, yang seharusnya gak menimpa diri gue, karena Dia mau menegurku (I don't really know about this), entah karena Dia mau menegur atau Dia ingin memberiku cobaan. Yah, dijalani saja apa yang ada. Lanjutkan hidup dengan lapang dada dan tidak putus asa.
Sekarang apa pun yang terjadi, buat yang mau mengakhiri hidup, jangan pernah coba untuk mengakhiri hidup karena kalian juga gak akan tau sampai dimana umur kalian nanti. To sum up with this, love the life you live. 

No comments:

Post a Comment