Tuesday, November 24, 2009

Seni Peran dan Psikologi (Empati)

Bertepatan dengan Petang Kreatif yang akan diselenggarakan oleh FIB kurang lebih dua minggu lagi. Jurusan Sastra Inggris yang biasanya 'menyabet' piala PK (Petang Kreatif) baru memulai latihannya, kemarin. Di bimbing sama senior-senior Inggris di Teater Sastra. Satu pertanyaan yang masih membuat gue berpikir adalah pertanyaan "mengapa kita melakukan adegan-role-playing sebelum membuat naskah?" Lagi-lagi menurut gue pertanyaan ini sangat-klise. Ya klise. Pertanyaan ini mudah but there is only one answer fit this question. Jawabannya adalah "Agar kita dapat merasakan perasaan sesungguhnya saat role-playing--yang intinya berusaha mengerti posisi orang lain yang tertimpa "kasus"(<-- situasi) tersebut. Sama dengan Psikologi yang mengajak orang-orang untuk berusaha empati. Empati berarti menempatkan posisi kita pada posisi orang lain dari situ kita mengerti adanya peran emosi, mengerti perasaan, dan kita akan pun akan 'kaya' akan beragam perasaan. Inilah yang membuat gue semakin terkagum dengan Psikologi yang peranannya sangat besar di kehidupan sehari-hari. Entah apa yang terjadi kalau empati tidak diterapkan di seni peran.
APA KAMU SETUJU?

No comments:

Post a Comment