Thursday, April 22, 2010

Catatan Kecil untuk Logika

Logika,
Saya sengaja menulis catatan kecil ini agar kamu kembali ke pikiran saya dan menggeser posisi perasaan untuk sementara. Saya harap kamu mengerti

Logika, 
Berhari-hari (atau tanpa saya sadari mungkin sudah memasuki 3 minggu lebih) saya menunggu kamu untuk pulang. Saya mencoba menulis. Siapa tahu kamu mampir dan tanpa sengaja membaca blog ini. Saya mohon cepat kembali. Saya membutuhkan kamu.

Logika,
Beberapa hari kemarin banyak kejadian penting dan saya berbagi dengan orang-orang. Saya butuh kamu, Logika. Saya bisa menyimpan ini semua (sampai kapan pun jika kamu kembali). Saya bisa. Dengan adanya kamu, saya bisa berpura-pura tidak terjadi apapun.

Logika,
Saya menantikan jawaban-jawaban bijak darimu. "Ah, biarkan saja toh dia belum berarti apa-apa" "Semua akan baik-baik saja jika masing-masing pihak berjalan di sisi jalan yang bersebrangan" "Dia bukan satu-satunya magnet di bumi ini" Ah, saya merindukan kehadiran kamu, Logika.

Logika,
Apakah kamu pernah mendengar tentang keseimbangan? Hitam dan putih. Dosa dan pahala. Baik dan buruk. Saya butuh keseimbangan kamu. Perasaan tak mampu membantu, ia hanya bisa membuntukan, menangis, dan meraung-raung untuk pertolongan, sedangkan saya membutuhkan solusi bukan penyesalan.

Logika,
Banyak pelajaran penting yang selalu kamu tinggalkan untuk saya. Agar saya lebih dewasa, mengerti dalam memahami hidup. Bukan kisah cinta, kita semua sudah tau, Perasaan yanglebih expert dalam kisah cinta. 

Logika,
Setelah membaca ini, saya harap kamu kembali. Saya tidak bisa memaksa Perasaan untuk pergi. Bantu saya.

P.S:
siapapun yang melihat Logika saya, tolong hubungi

XXX

No comments:

Post a Comment