Tuesday, October 20, 2009

Cinta ituuu....


Hari ini gue ngerasa kangen banget sama dia. Gue inget segala canda tawa yang pernah menghiasi hari-hari gue, canda tawa dia, sedihnya dia, gelak tawanya, senyumnya, kebodohan dia, cara dia makan, dan cara dia nelpon. Ingatan gue melayang sangat jauh hingga akhirnya gue pun disadarin lagi oleh logika gue bahwa gue dan dia gak punya anything in common, we'll never gonna make it through. Logika dan perasaan gue selalu bertentangan belakangan ini, logika gue selalu berkata dan membuat gue gak sayang dan melupakan dia, namun perasaan gue mengatakan lain. Ibaratnya gue lagi ditarik-tarik ke arah dua keputusan –yang gue sendiri pun belum tau ini akan menuju kemana-- besar. Yang gue inginkan belum tentu yang terbaik buat gue, pengen banget gue sesekali terbangun dari mimpi panjang yang telah membawa perjalanan hati gue sampai sejauh ini, agar gue sadar dan mulai bangkit untuk melanjutkan hari gue lagi, tetapi lenyapnya “cinta” dari hati gue pun belum tentu juga bisa membantu gue. Gue pernah kehilangan “cinta” itu dan sepertinya selama ini, gue sadar, gue bisa nulis, ngarang, bikin puisi, itu semua karena ada “cinta” yang melengkapinya, walaupun kasih sayang dari orang tua ataupun cinta kepada sahabat genk sekalipun. Berkali-kali lagu cinta mengalun di earphone gue –dari patah hati, survive, ataupun jatuh cinta-- semuanya sangat bermakna, karena gue tau, seseorang menulis sebuah lagu tentang sebuah “topik” bukan karena mereka gak tau apa-apa, tetapi karena mereka punya kecenderungan untuk mengapresiasikan apa yang mereka rasakan kedalam sebuah karya seni yang disebut lagu. Gue selalu kagum sama semua orang yang jujur dan gak malu buat posting apa yang mereka rasakan dalam sebuah blog, novel, lagu, atau puisi sekalipun. Semua hal itu secara gak langsung dapat membantu orang lain yang tanpa kita sadari, mungkin, memiliki masalah yang sama. Pernah gue bengong sesekali melihat temen gue, nangis karena dia mutusin pasangannya. Mungkin agak aneh ya, tapi itulah “cinta”, mungkin di mulut kalian bisa bohong, tetapi saat yang bersamaan hati kalian pun menangis. Sampai saat ini pun, jujur, gue belum tau apa yang gue rasa saat ini adalah jatuh cinta atau sekedar rasa kagum berlebihan aja, gue ingin berusaha menjadi ignorant sama “cinta” itu, tapi ada saat dimana gue rapuh, takut, sendirian, dan gue menjadi sangat mellow untuk membawa “cinta” itu kembali.

Rasa jatuh cinta itu mungkin memang agak sakit apabila menelaah dari sisi bahasanya secara harfiah, kata jatuh yang mewakili 'sakit' menjadi sebuah frase yang mungkin tidak ada lagi yang dapat menggantikan -sakit- itu. Coba deh kita pandang cinta kembali dengan sisi perasaan, keadaan, serta pandangan lain, pasti kita akan merasa sangat berharga dengan adanya dan kehadiran cinta itu sendiri.


Congrats, kepada kalian yang telah memiliki cinta..


1 comment: